Sore itu, tampak muram raut wajah suporter di Millerntor Stadion, FC St. Pauli. Maklum, bermain sebagai tuan rumah, FC St. Pauli tertinggal dua gol dari tamunya Sandhausen. Suasana seketika berubah ketika Choi Kyoung-rok berdiri bebas menerima bola dari tendangan sudut, tanpa ragu Choi menggiring sedikit ke tengah dan melepaskan tendangan ke arah tiang kanan gawang, bum.. dan goal..! Lagu Tender dari Blur pun menggema di seluruh stadion menyambut goal untuk FC St. Pauli. Ya, ini bukan sebuah pertandingan basket, ini pertandingan sepak bola dengan irama musik rock di dalamnya.
Musik adalah sebuah
kenikmatan tersendiri dalam rentetan aktivitas manusia. Entah sedang lelah,
senang, sedih, bahagia hingga cemas. Musik selalu mendapat porsi pada kehidupan
manusia. Menikmati musik sesuai mood adalah hal tersimpel dalam mengatasi
suasana hati. Belum lagi apabila itu dinikmati langsung ketika menonton sebuah
pertunjukan musik, baik itu konser rock ataupun orkestra.
Lantas apa
hubungannya dengan sepak bola? Sepak bola dan musik sesuatu yang sangat
berbeda. Keduanya punya ruang masing-masing. Namun, yang membuatnya sama adalah
antusiasme, kenapa? Karena sepak bola sebagai olahraga yang sangat populer
punya massa yang besar, baik itu yang datang langsung ke stadion maupun
menyaksikan di layar kaca. Musik pun kurang lebih sama. Tak jarang keduanya pun
membuat histeris bagi penikmatnya.
Lalu muncul sebuah
pertanyaan, apakah bisa kita menikmati sepak bola dan musik secara bersamaan?
Jawabannya sangat bisa. Bahkan keduanya bisa harmonis. Keduanya bagaikan
pasangan yang cocok, atau mungkin sudah ditakdirkan Tuhan dan tercatat di
lauhul mahfud. Menikmati musik melalui sepak bola adalah sebuah keindahan yang
sepak bola sanggup sajikan. Sembari menikmati sebuah laga sepak bola anda
dihalalkan bahkan dianjurkan menikmatinya dengan nyanyian.
Nyanyian sebagai
representasi musik dalam sepak bola dapat menjadi ruh tersendiri. Jika selama
ini kita dapat bernyanyi bersama dan lantang pada sebuah konser, maka hal itu
dapat kita lakukan di dalam stadion. Pastinya dengan objek pemandangan yang
berbeda. Nyanyian dalam stadion dapat memberikan motivasi tersendiri bagi tim
yang didukung bahkan mampu memberikan pressure pada lawan. Tak jarang kedua suporter dari
masing-masing keseblasan terlibat adu nyanyian dalam satu pertandingan sepak
bola.
Dalam sepak bola,
nyanyian biasa disebut chant. Biasanya
ada yang berasal dari gubahan lagu-lagu populer, namun ada pula yang sengaja
diciptakan sendiri oleh sekelompok fans. Kebanyakan kelompok fans sepak bola di
daratan eropa memakai lagu dari mulai milik Frank Sinatra hingga band punk rock
macam Cock Sparrer. Lagi mereka sengaja digubah liriknya dan dijadikan nyanyian
penyemangat. Nada yang dianggap populer justru menjadi resep mereka agar
nyanyian tersebut dapat dihafalkan dan dinyanyikan bersama-sama di stadion.
Fans Liverpool
misalnya, lagu Can’t Take My Eyes Off You yang
sangat syahdu digubah liriknya menjadi lagu penyemangat untuk kapten mereka;
Steven Gerrard. The Beatles boleh berasal dari kota Liverpool namun lagu Hey
Jude yang populer itu digubah liriknya dan dijadikan penyemangat dari fans
Arsenal untuk striker kebanggan mereka; Oliver Giroud.
Jika anda tahu
tembang klasik dari Elvis Presley yang berujudul Cant Help Falling In Love,
maka jangan kaget apabila lagu tersebut selalu diputar di Stadium Of Light
untuk mengiringThe Black Cats (Julukan
Sunderland A.F.C) berlaga. Para fans pun fasih menyanyikannya, dan nyanyian itu
pula menjadi simbol loyalitas suporter terhadap klub serta lantunan doa yang
disematkan kepada klub yang dibela. Mirip seperti Fans Liverpool atau Borrusia
Dortmund menyanyikan lagu Youll Never Walk Alone sebelum
berlaga.
Fans Manchester
United sendiri pernah menggubah lirik dari Love Will Tear You Apart karya Joy
Division menjadi Giggs Will Tear You Apart.
Lagu tersebut sekaligus menjadi dedikasi khusus untuk Ryan Giggs sebagai sang
legenda hidup mereka. Uniknya, band Joy Division yang beraliran Post Punk ini
adalah band asli dari kota manchester yang dikemudian hari dikenal dengan
aliran musik Madchester.
Kita beralih ke
timur tengah, gejolak revolusi yang terjadi di Mesir membuat kelompok suporter
sepak bola ikut turun ke jalan. Dan dari peristiwa itu kelompok suporter yang
tergabung dalam Ultras White Knights menciptakan lagu yang berjudul Syamsil
Huriyyah (Sinar Pembebasan). Lagu itu kemudian dinyanyikan selama melakukan
aksi menuntut rezim Husni Mubarok. Lagu Syamsil Huriyyah pun menjadi lagu
perjuangan yang populer dikalangan pejuang revolusioner di Mesir dan rutin
dinyanyikan sebagai penyemangat saat berkumpul di Tahriri Square.
Lantas, bagaimana
dengan di Indonesia? Meskipun lagu Iwak Peyek dan Cucak Rowo sudah lama digubah
dan dijadikan nyanyian beberapa suporter di Indonesia, namun ada beberapa
kelompok yang kreatif menggubah lagu yang lain. The Jak Mania— fans
Persija—menggubah lagu kerakyatan Irlandia, “Field Of Athenry” menjadi “Field Of GBK” dan ini berhasil populer sekaligus
menjadi lagu wajib saat Persija berlaga. Fans Persis Solo, Pasoepati pernah
juga menggubah lagu “Sepanjang Jalan Kenangan” menjadi lagu nyanyian suporter
sepak bola yang syahdu.
Lain di Jakarta,
lain di Solo. Di Sleman, Brigata Curva Sud—fans dari PSS Sleman—pernah
menggubah lagu Anie Carera yang berjudul “Cintaku Tak Terbatas Waktu menjadi
lagunya. Sah-sah saja menggubah lagu, namun hal estetika patut diutamakan
karena jikalau tidak cocok maka akan terdengar fals. Tapi, tidak jadi soal asal
jangan dipergunakan untuk nyanyian yang berbau rasisme dan menjadi pemecah.
Menarik bukan? Ya,
pada akhirnya musik pun bisa kita nikmati tak hanya di dalam sebuah konser
namun bisa juga dinikmati di dalam stadion. Bersama ribuan insan, dengan
komando atau tidak dengan komando kita bisa menyanyikan bersama menghadap
kepada 11 punggawa kita yang sedang berjuang memperebutkan kemenangan. Jangan
malu jangan ragu, karena euforia adalah hal terpenting dalam sepak bola. Tanpa
euforia, sepak bola bak sayur tanpa garam.
Namun, jika anda
masih ragu menikmati musik melalui sepak bola, maka coba tanyakan rekan anda
yang pernah langsung menyaksikan tim nasional Indonesia berlaga. bagaimana
rasanya menyanyikan lagu indonesia bersama satu stadion? Pasti anda merinding
dibuatnya!